Meliaht Keindahan Pulau Kelor, Ternyata Dulunya Dijadikan Kuburan Dan Pertahanan Oleh Belanda

Jakarta - Wisata Pulau Kelor menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan hamparan laut biru. Jika mendengar kelor, pasti yang teringat adalah nama daun. Tapi kelor yang satu ini bukanlah daun, melainkan pulau yang bisa membuat Anda terpesona.

Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Luas Pulau Kelor tak lebih dari dua hektare. Daratan kecil tak berpenghuni ini hanya terdiri dari pantai mini dan bangunan Benteng Martello peninggalan VOC.

Martello merupakan benteng bulat terbuat dari bata yang dibuat dengan meniru benteng Mortella di Corsica, pulau di Laut Tengah. Sayang, kini setengah bagian luar benteng tertutup semak-semak sehingga tak mudah dijelajahi.

Bangunan benteng yang asli sebenarnya jauh lebih luas daripada yang bisa disaksikan sekarang. Benteng yang tersisa kini hanya bagian dalamnya. Sebagian besar benteng runtuh dan terendam air karena abrasi yang mengikis pulau.

Masyarakat sekitar menyebut pulau ini sebagai Pulau Kuburan. Konon beberapa pemberontak memang dimakamkan di sekitar benteng. "Pulau secantik ini ternyata bekas kuburan/makam. Terdengar dari namanya Pulau Kelor plesetan dari kata "Kerkhof yang artinya kuburan.

Tempat ini dijadikan beskem oleh belanda (1610) sebelum menyerang Jayakarta (1619 ),"tulis Instagram @wisata. sejarah dikutip Senin (20/9/2021). "Tempat ini memang bekas kuburan para tahanan Belanda, tapi uniknya ga ada satupun batu nisan seperti pemakaman pada umumnya.

Konon katanya, pulau ini nyaris tenggelam sehingga sekitar awal tahun 2000an masih bisa ditemukan tengkorak2,"tulis akun Instagram yang sama. Pulau ini disebut nyaris tenggelam sehingga sekitar awal tahun 2000an masih bisa ditemukan tengkorak-tengkorak.

Tak hanya kisahnya sebagai Pulau Kuburan, Kelor juga menjadi garda terdepan untuk mempertahankan Batavia dari serangan angkatan laut musuh yang menyerang dari samudera. Penjaga pulau akan memantau wilayah laut di depannya dan mengabarkan pada Batavia jika kapal musuh menampakkan diri.

Pulau Kelor kini dijadikan cagar budaya karena lekat dengan sejarah kolonial. Selain kaya akan wisata sejarah, pulau ini juga menawarkan pemandangan indah yang tidak dapat dilewatkan begitu saja. Pasir putih yang membentang, jernihnya air dan minimnya polusi udara cocok dijadikan tempat untuk melepas kepenatan sekaligus berswafoto. 

Cara menjangkau lokasi

Menurut laman Jakarta Tourism, transportasi menuju Pulau Alor ini dapat ditempuh melalui, Dermaga Marina, Ancol dengan estimasi harga Rp100.000-- Rp300.000. Perjalanan dari Dermaga Marina, Ancol menuju Pulau Kelor memakan waktu sekitar satu jam menggunakan speed boat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Negara Denmark Pilih Berdampingan dengan Covid-19, Seluruh Warga Bebas Lepas Masker

Mengunjungi Wisata Puncak Kuik di Ponorogo, Berikut Selengkapnya

Berwisata Dan Menginap di Hotel Bertemakan Luar Angkasa di Las Vegas, Replika Hotel di Bulan