Berwisata ke Pulau Sula, Surga nya Para Kucing liar

Jakarta - Bagi kamu si pecinta kucing, Pulau Dea-dea di Sulawesi Barat atau Pulau Tashirojima di Jepang pasti bukanlah destinasi wisata yang asing. Kedua pulau tersebut menjadi 'surga' tersendiri bagi pecinta kucing, makhluk berbulu yang menggemaskan.

Tapi, enggak hanya di kedua tempat tersebut, pulau kucing juga bisa kamu temukan di Maluku Utara, tepatnya di Pula Sula. Pulau ini juga dihuni banyak kucing menggemaskan, lho.

Pulau yang terletak di Desa Fukweu, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan, Sula, Provinsi Maluku Utara, ini mayoritas dihuni oleh ratusan kucing.

Jika Pulau Tashirojima di Jepang sengaja membawa dan mengembangbiakkan kucing-kucing tersebut untuk mengusir hama atau tikus di pertanian mereka, lain halnya dengan Pulau Sula. Pulau ini dulunya ternyata menjadi tempat pembuangan kucing-kucing phony.

Menariknya, sebelum dikenal sebagai tempat wisata, Pulau Sula dulunya ternyata adalah bekas tempat pembuangan kucing-kucing liar.

Pulau yang Jadi Tempat Pembuangan Kucing Liar

Awalnya pulau ini dijadikan tempat pembuangan kucing liar oleh penduduk yang berdomisili di Sanana, Ibu Kota Kecamatan Kepulauan Sula di Maluku Utara. Namun, seiring waktu ternyata kucing-kucing phony ini beranak pinak dari hanya beberapa ekor menjadi puluhan ekor.

Sayangnya, karena tidak memiliki pemilik, kucing-kucing liar ini hidup dengan tidak terawat.
Melihat hal ini, akhirnya pemerintah desa dan warga setempat memutuskan untuk mengelola pulau tersebut secara swadaya. Selama empat bulan, pulau yang dijuluki Pulau Kucing itu dibenahi hingga menjadi sebuah daerah tujuan wisata.

Saat ini, Pulau Kucing menjadi salah satu tujuan wisata di Maluku Utara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Fukweu.

Yang unik lagi dari tempat ini, selain penghuninya adalah para kucing, pengunjung juga dapat menikmati suasana santai di gazebo yang berada di tepi laut sambil karaoke. Listrik dialiri lewat jaringan kabel dalam laut dari Desa Fukweu, jadi tak perlu takut terlambat pulang karena gelap.

Sebelum adanya pandemi, pulau ini biasanya ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat weekend yang jumlahnya mencapai ratusan orang.

Untuk berkunjung ke tempat ini, kamu hanya perlu mengeluarkan biaya transportasi perahu mesin dari dermaga Desa Fukweu sekitar Rp 10 ribu untuk pulang-pergi. Perjalanannya sendiri hanya menghabiskan waktu selama 15 menit dari Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara.
Atraksi Menarik yang Ditawarkan di Pulau Kucing

Tak hanya bisa bertemu dengan kucing, ada deretan atraksi wisata menarik yang ditawarkan bagi wisatawan. Selain menikmati keindahan pantainya, kamu juga bisa menjajal berbagai aktivitas yang ditawarkan.

Salah satunya adalah menaiki sepeda air untuk menikmati keindahan pulau. Harganya pun tak mahal, kamu hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 15 ribu per orang.

Bersantai di gazebo menjadi salah satu cara untuk menikmati Pulau Kucing. Gazebo yang dibangun di atas air dapat menampung 15 sampai 20 orang.

Selain itu, kamu juga bisa menemukan beberapa spot foto Instagramable di Pulau Kucing ini, yang lokasinya ada di puncak pulau.

Meski harus berjalan kaki dan melewati jalan yang menanjak, pemandangan yang disuguhkan tidak akan mengecewakan. Kamu bisa melihat pemandangan Pulau Kucing yang terlihat jelas di ketinggian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Negara Denmark Pilih Berdampingan dengan Covid-19, Seluruh Warga Bebas Lepas Masker

Mengunjungi Wisata Puncak Kuik di Ponorogo, Berikut Selengkapnya

Berwisata Dan Menginap di Hotel Bertemakan Luar Angkasa di Las Vegas, Replika Hotel di Bulan